Pariaman, sebuah kota yang terletak di Sumatera Barat, seringkali mendapatkan dana hibah untuk berbagai program pembangunan. Namun, pengelolaan dana hibah ini seringkali menjadi permasalahan yang kompleks dan memerlukan strategi efektif untuk menjaga keberlangsungan program-program yang didanai.
Menurut Bupati Pariaman, Mukhlis Rahman, pengelolaan dana hibah memerlukan strategi yang matang agar benar-benar memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat. “Kita harus memiliki strategi yang efektif dalam mengelola dana hibah agar tidak terjadi penyalahgunaan atau pemborosan,” ujar Mukhlis.
Salah satu strategi efektif dalam pengelolaan dana hibah di Pariaman adalah dengan melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala. Hal ini penting untuk memastikan bahwa dana hibah digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Pakar Manajemen Keuangan, Prof. Dr. Ali Hasim, “Pemantauan dan evaluasi yang rutin akan membantu dalam mendeteksi potensi masalah dan memperbaiki kebijakan yang kurang efektif.”
Selain itu, kolaborasi dengan berbagai pihak juga merupakan strategi penting dalam pengelolaan dana hibah. Menurut Direktur Eksekutif Yayasan Pendidikan Pariaman, Rina Fitriani, “Kolaborasi dengan pihak swasta, lembaga donor, dan masyarakat lokal dapat memperkuat pelaksanaan program-program yang didanai melalui dana hibah.”
Tidak hanya itu, transparansi dan akuntabilitas juga merupakan kunci dalam pengelolaan dana hibah. Menurut Direktur Eksekutif Transparency International Indonesia, Dadang Trisasongko, “Transparansi dalam pengelolaan dana hibah akan meminimalisir risiko korupsi dan memastikan bahwa dana hibah benar-benar digunakan untuk kepentingan publik.”
Dengan menerapkan strategi-strategi efektif dalam pengelolaan dana hibah di Pariaman, diharapkan program-program pembangunan yang didanai akan berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. Sehingga, kota Pariaman dapat terus berkembang dan meningkatkan kualitas hidup warganya.